Kronologi dan Penyebab Kerusuhan TKI di Jeddah Arab Saudi

Bookmark and Share
kerusuhan tki di jeddah
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Manysur, menuturkan kronologi kebakaran di depan Konsulat Jenderal RI di Jeddah. Awalnya, kata Gatot, kantor Konsulat melayani warga negara Indonesia atau tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.

Loket dibuka seperti biasa, yakni pukul 5 sore. Jam loket biasanya memang dibuka sore. Mengingat cuaca di Arab Saudi akhir-akhir ini cukup panas, sehingga jam buka loket harus digeser ke sore hingga malam.

Kemudian, entah dari mana, ada isu yang berkembang bahwa pelayanan pemutihan akan berakhir pada hari Minggu, 9 Juni 2013. Kontan, para warga Indonesia yang mengantre ini pun panik. "Terjadilah chaos, mereka mulai anarkistis," kata Gatot saat dihubungi Tempo, Senin, 10 Juni 2013.

Massa yang diduga terdiri dari ribuan orang tersebut seketika ingin menerobos gerbang Konsulat. Merka ingin menyerbu loket agar segera dilayani. Tapi upaya mereka dihalangi petugas yang mengamankan gedung Konsulat. Aksi dorong-dorongan antara petugas dan warga negara Indonesia pun tidak bisa dihindari.

Upaya massa menerobos tidak berhasil karena petugas mampu menghalau mereka. Ditengarai tak puas, kata Gatot, massa pun mulai membakar plastik-plastik di depan Konsulat Jenderal RI di Jeddah itu. "Kejadian bakar-bakar itu magrib," kata Gatot.

Karena plastik yang dibakar, maka asap yang mengepul berwarna hitam. Kepulan asap ini terlihat jelas dalam video berjudul "Konsulat Jenderal RI Jeddah Dibakar TKI", yang diunggah di YouTube hari ini.

Gatot yang sedang berada di Jeddah mengaku terus memantau kejadian tersebut. Ia kemudian melaporkan peristiwa itu kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Kata Marty, Gatot harus tetap fokus pada pelayanan. "Ya, pokoknya lakukanlah semaksimal mungkin, beri pelayanan maksimal," kata Gatot menirukan Marty.

Akhirnya, meski massa masih mengamuk di luar Konsulat, loket pelayanan tetap dibuka. "Sampai jam 3 pagi," katanya.

Ia sendiri sadar bahwa kejadian tadi tidak bisa dihindari, mengingat ada ribuan warga, bahkan puluhan ribu yang menginginkan pelayanan pemutihan tersebut. Tapi, meski puluhan loket sudah dibuka Konsulat, tetap saja masih ada warga yang belum terlayani. "Kurang sabar saja," katanya.

Saat ini, kata Gatot, situasi sudah tenang. "Sudah terkendali," katanya.

sumber : tempo

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar